halaman

Rabu, 24 November 2010

4 strategi biar cepet hamil

detikcom - Jakarta, Banyak
pasangan yang sudah lama
menikah namun belum juga
mendapat keturunan. Meski
ada yang sengaja menunda
kehamilan karena berbagai
hal, tidak sedikit yang sudah
berusaha keras namun selalu
gagal karena tidak tahu
strateginya.
Kehamilan secara alami,
bukan dengan bayi tabung,
hanya bisa terjadi jika
dilakukan pada saat yang
tepat. Dalam sebulan,
seorang perempuan hanya
mengalami masa subur
kurang dari 24 jam sehingga
setiap peluang harus benar-
benar dimanfaatkan.
Dikutip dari KansasCity, Rabu
(10/11/2010), berikut ini
adalah beberapa hal yang
perlu diperhatikan agar bisa
cepat hamil.
1. Lakukan saat sensitivitas
hidung meningkat
Ketika seorang perempuan
menjadi lebih sensitif
terhadap bebauan di
sekitarnya, itu tandanya ia
sedang ovulasi atau berada
dalam masa subur. Jika ingin
segera punya anak, inilah
waktu yang paling tepat untuk
bercinta walau mungkin pada
saat itu bau badan
pasangannya akan lebih
menyengat.
2. Sabar, peluang hamil hanya
15 persen tiap bulan
Bisa dipahami jika perempuan
begitu girang ketika
dinyatakan positif hamil,
karena untuk itu memang
butuh perjuangan. Sebuah
riset bahkan pernah
membuktikan, sebagian besar
perempuan di usia 30-an
tahun butuh waktu 8 bulan
dan 140 kali hubungan seks
untuk bisa hamil dengan
peluang kehamilan di setiap
bulannya hanya 15 persen.
3. Gigi harus bersih untuk bisa
hamil
Kesehatan gigi dan rongga
mulut adalah syarat bagi para
perempuan untuk bisa hamil.
Bukan saja karena bau mulut
dan napas yang tidak segar
membuat para laki-laki malas
untuk mencumbui
pasangannya, namun
penelitian membuktikan
bahwa infeksi gusi juga dapat
memicu kelahiran prematur
atau kematian janin serta
melemahkan sperma yang
akan membuahi sel telur.
4. Nonton film porno
membuat sperma lebih kuat
Percaya atau tidak, penelitian
membuktikan bahwa sperma
yang dihasilkan menjadi lebih
kuat untuk berenang menuju
sel telur setelah laki-laki
menonton film porno. Uniknya
tidak sembarang film porno
yang bisa memberikan efek
semacam itu, hanya film
bertema heteroseksual dan
bukan homoseksual (gay
maupun lesbian).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar